Rabu, 29 April 2015 0 komentar

Hanya bisa dipendam [Cerpen]



 “Heih.. Heihh….” Kata Rio sambal ribut menepuk- nepuk bahu gue.
“Berisik Kampret !!, apa sih” gue merasa agak keganggu dengan tingkah Rio yang sedari tadi menepuk-nepuk bahu gue.
“Itu… yang disana” Rio berkata sembari mata seolah menunjuk ke arah depan.
Tercengang, pertama gue menyadari bahwa yang ditunjuk dan diributin Rio dari tadi adalah manusia yang sedang gue tatap detik ini. Mata gue untuk beberapa detik nggak bisa berkedip (untung aja nggak kelilipan besi). Iya itu sesosok manusia dengan tinggi semampai ber-wedges hitam dengan outerwear berwarna merah dan rok berwarna abu-abu. Putih, sipit, rambut lurus sebahu.
“Anjirrrrr……” gue teriak dalam hati.
Tiba-tiba gue sadar bahwa lengan gue agak sakit, ternyata Rio memukul lengan gue keras.
“Kampret !!!, sakit bego !” gerutu gue.
“Lu hampir ngeces tadi Nat” Kata Rio membela diri.
“Siapa dia? Anak baru ya? Baru lihat dia ikut training nya pak Ong ?, Cantik ya” Gue mulai kepo.
“Lili Toei, commercial industry, baru masuk 2 minggu” jelas Rio singkat.
“Nyet… lu apal banget”
“Heih Bego… dia kan satu divisi ma gue”
“Ohh iya… ya.. Kenalin gue dong”
“Ntar habis training ya Nyet… sabarr. HaHaHa. Walaupun masih satu divisi sama gue, tapi setiap gue ngelihat dia, bawaan nya gue pengen tidur bersandar dibahu nya” Rio menunjukan kekagumannya sama Toei.
“Ah lu Nyet…. Udah punya cewek juga, masih aja gitu lu. Kasih dong kesempatan buat sahabat lu yang lebih ganteng 30 % dari elu ini” Gue mulai memelas sekaligus mengakui bahwa gue nggak lebih ganteng L.

Selasa, 21 April 2015 0 komentar

Kenangan Permen Nano Nano [CERPEN]



Jakarta pagi ini, kali pertama gue memakai pakaian layaknya orang kantoran, yang belum pernah gue bayangkan sebelumnya. Tak lupa terkalung name tag yang bisa buat buka pintu kantor atau akses ngeprint dan foto kopi. Ada rona berseri diwajah gue, entah karena saking senengnya gue pertama kerja atau saking seneng nya pake name tag yang bisa buat buka pintu itu. Aishhh !! Setelah lulus kuliah awalnya gue nggak nyangka bakal dapat kerja di Jakarta. Perusahaan tempat gue kerja punya beberapa cabang di luar Jakarta. Awalnya berharap gue bisa ditempatkan diluar Jakarta namun entah saking manjurnya doa nyokap gue agar anaknya nggak di tempatin diluar jawa, akhirnya doa beliau dikabulkan. Gue dapat penempatan Jakarta.
Agak ragu pertama dengar kata Jakarta, merasa pernah terjadi sesuatu di kota yang disebut Jakarta itu. Kata orang, di Jakarta itu keras, orangnya kasar, macet, banjir, nggak tertib, dan segudang masalah kota besar lainnya. Ya mungkin ada benarnya juga, tapi nggak semua belahan bumi Jakarta seperti itu. Mungkin Jakarta tahun ini hampir sama seperti Jakarta 6 tahun lalu. Yang masih ramah atau mungkin akan menimpan kenangan.
Ada sebuah kenangan layaknya permen nano nano dari 6 tahun lalu. Seseorang yang sering datang dan pergi, seseorang yang kadang membuat gue yakin dan pesimis, seseorang yang kadang membuat hidup gue bermakna atau berputus asa. Iya kenapa gue bisa sebut kenangan permen nano nano, karena dalam rasa permen itu banyak sekali rasa yang kadang tidak bisa ditebak.Yaa gue takut aja dengan kenangan permen itu akan hadir lagi dalam hidup gue.
 
;