Selasa, 16 Juni 2015

Perasaan, Hati dan Kebahagiaan



“Mama, apa dulu mama keracunan saat mengandungku ?”
Pertanyaan itu yang selalu ingin aku tanyakan. Namun mulut ini kaku dan hati ini selalu ragu. Ada keraguan dalam diri ini, apakah mama ku bisa menjawabnya atau tidak. Bagiku itu pertanyaan sulit yang tidak semua orang bisa menjawab nya.
Aku juga bertanya pada diriku sendiri ;
“Kenapa perasaanku kacau?”
“Kenapa hati ini menyiksaku?”
“Kenapa aku sulit menemukan kebahagiaan?”


Semua pertanyaan itu juga belum bisa aku jawab. Kelu bibir ini untuk hanya sekedar menjawab seadanya atau sekedar untuk membahagiakan hati.
Semakin lama aku juga takut dengan perasaan ini, perasaan yang kacau entah bermuara kemana. Aku mencoba untuk melawan arus itu dan menahan sekuat tenaga. Tapi sampai kapan derasanya arus itu akan kuat ku tahan?.
Semua yang bermuara itu, semu dan tak nalar juga tak layak. Aku ingin mengubah itu agar aq bisa berfikir nalar dan memandang jelas. Tapi sampai kapan juga aku bisa membuatnya jelas dan nalar?
Bukan aku menyalahkan muara itu, bukan juga menyalahkan apakah dulu mama ku keracunan, sehingga aku harus menahan kacaunya perasaan, dan sulit untuk menemukan kebahagiaan.
Sering ku berimpuh dihadapNya, agar Dia menolong ku. Aq ingin menggapai cintaNya supaya perasaanku tak lagi kacau, hatiku tak lagi tersiksa dan aku menemukan kebahagian.
Aku juga ingin perasaan yang seharusnya ada dalam diri, kembali seutuhnya tanpa harus mengikuti muara yang membuat hati ini selalu tersiksa.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;