Selasa, 08 Maret 2016 0 komentar

Danu, Hati mu untuk siapa ? [Cerpen]





Masih ingat Danu kan?. Mantan personel kos kuburan yang gantengnya mirip Josaphat personel dari grup band “Killing me inside” itu. Yang jago futsal itu lho. Udah ingat belum?. Oh iya yang jago mainin Bass. Nah iya itu. Ingat kan. Hehehe. Kali ini cerita tentang kisah Danu si Josaphat KW 10. Bukan cerita tentang kisah kuliahnya nya, atau skripsinya yang mulus kayak jalan tol. Iya, ini kisah cinta nya yang super dramatis, pokoknya ngalahin drama korea dah. Sinetron Indonesia mah kalah. Belum ada apa-apanya.
Udah lah jangan kepanjangan intronya, lama-lama gue dilempar kaca nih (Ampun !).
            Berawal dari kisah cintanya Danu yang terjalin dengan Ratna pada masa kuliah semester 4. Kisah cinta mereka membuat semua orang ngiri, termasuk para personel kos kuburan. Apalagi Jonathan yang jomblonya akut, ughhh… lihat Danu sama Ratna lagi pacaran di Kos rasanya dia pengen nyilet-nyilet tangan, trus garuk-garuk tanah, dan minum bayg*n rasa jeruk. Ya.. awal-awal mereka menjalin hubungan sangatlah mesra sampai Danu semester 7 dan masuk skripsi pun mereka masih langgeng. Salut !!.
Wajar lah mungkin ada cek sok sedikit, namanya juga sebuah hubungan. Tapi gak sampai mereka harus putus trus si Danu sampai murung ngunci di kamar dan gak keluar sampai 2 tahun. Paling cek cok masalah sepele, kalau Danu lagi nobar MU pasti gak bisa digugat sampai kadang Ratna nyesek trus pengen ngumpet di selokan Indomar*t tempat nobar Danu. Tapi sudah selayaknya dong Ratna ngertiin kesukaan Danu. Begitupun Danu, saat Ratna tergila-gila sama KPOP dan harus rela nganterin kopdar KPop – Kpop itu, dalam hati Danu sering ngedumel, tapi karena udah cinta maka semua akan terkalahkan. Yah memang cinta bisa merubah segalanya. Ooooo co cweett… eitsss…. Lihat tuh para Jomblowan mantan Kos kuburan lain nya pada nyilet-nyilet tangannya saking ngirinya. HaHaHa.
Jumat, 04 Maret 2016 0 komentar

Sahabat, Entah Sampai Kapan ? (CERBUNG) (PART 2 END)




Tak ada kata maaf yang terucap dari mulut Andreas dan aku sampai beberapa hari setelah kejadian itu. Aku sebenarnya sudah tahu wataknya dia seperti apa, Andreas akan gengsi untuk minta maaf duluan. Begitupun dengan ku. Aku bertindak egois untuk saat ini, aku pun tidak mau minta maaf kepada Andreas. 

Seminggu, dua minggu kita tak pernah bertegur sapa sama sekali, tak pernah menanyakan apa yang biasa ditanyakan atau sekedar bertanya “hari ini pekerjaan mu gimana?”. Sebenarnya itu pertanyaan rutin kita sehari-hari setelah pulang bekerja.
Kejadian ini akhirnya sampai ke telinga Ririn, entah berita bagaimana yang terdengar hingga dia tiba-tiba mengirim pesan kepada ku.

“Nat, Kamu nggak capek apa, marahan terus sama Andreas?, Ayo dong baikan”.
“Lah emang kenapa Rin, aku sama Andreas baik-baik aja kok” balas ku pura-pura tidak terjadi apa-apa
“Nat, jangan bohong deh, kemaren aku ke apartemen, dan kamu nggak ada. Kata Andreas, kamu pergi membawa barang-barang semua”.
“oh itu…. Aku liburan kok” balas ku masih bercanda.
“Nat, aku serius, kalau kamu bohong terus, aku bakal marahan sama Andreas buat selamanya”. Ancam Ririn. 

Aku tidak bisa berkutik ketika Ririn sudah bilang seperti itu, aku nggak mau karena masalah ini hubungan Andreas dan Ririn berantakan. Nanti apa yang dikatakan Andreas waktu itu betulan terjadi kepadaku, dan aku menjadi perusak hubungan orang. Aku nggak mau seperti itu.

Selasa, 01 Maret 2016 0 komentar

Sahabat, Entah Sampai Kapan ? (CERBUNG)



Ice Choco Forest dan Rainbow pastry menemani malam ku yang sudah agak larut disalah satu café di sudut Jakarta. Berharap dengan minum segelas Ice Choco dan makan sepotong kue itu bisa sedikit menghilangkan pikiran penatnya setelah bekerja dan juga pikiran yang sedikit mengganjal belakangan ini. Melihat di luar kaca, hujan masih menyambut dengan rintik-rintik membuat diriku makin enggan untuk beranjak dari kursi café ini.
Aku membaca kembali pesan yang membuat pikiran mengganjal belakangan ini .

“Gue nggak  suka dengan cara lu bercanda dengan orang tua gue  seperti itu, tidak semua patut untuk dibuat bercanda. Kalau sudah gue suruh berhenti ya berhenti. Jangan lu terusin. Setelah lu ngomong gitu, Bokap selalu menyakan,  siapa itu?, kamu sedang dimana?, pulang jam berapa?. Beliau sekarang jadi khawatiran”
“Dan kalau mau pergi dari apartement ya pergi saja, tapi tolong jangan rusak hubungan gue dengan Ririn. Gue sangat mencintai Ririn dan gue nggak mau kehilangan dia untuk saat ini”.

Pesan Whatsapp itu berkali-kali aku baca, apa aku salah dengan semua itu. 

“Saat itu aku hanya bercanda dengan orang tua nya via telp, aku rasa bukan sekali atau dua kali kita bercanda seperti itu. Bukan kah kita bersahabat semenjak SMP hingga kita bekerja pada perusahaan yang sama saat ini?. Kalau bukan ada sesuatu yang ditutupi tidak mungkin kau semarah itu”. Batin ku sembari menatap embun di kaca café ini.
“Hoi Nathan…” seseorang yang datang dan menepuk pundak ku membuyarkan lamunan itu.
“Bangke lu Wil, Ngagetin gua aja” gerutu gue.
“Sedih amat sih lu, kenapa dengan adik lu Andreas?, Berantem lagi? Aishh…. Lu berdua udah kaya Kucing sama Tikus berantem terus kerjaan nya, dasar Tom and Jerry !” Willy nyinyir
Selasa, 19 Januari 2016 0 komentar

Tahukah Engkau Sahabat ?



Tahukah engkau sahabat…
Saat kita berjabat tangan hangat untuk pertama kalinya,
Bisa jadi itu adalah peletakan batu pertama untuk
membangun menara cahaya di surga.

Tahukah engkau sahabat…
Bahwa dunia hanya alas pijakan atas sebab
Yang telah tertulis indah di Lauhul Mahfudz,
Bahwa kita memang tertakdir untuk menjalin ukhuwah.
Dan surgaNya, adalah tempat kekal untuk kita bercengkrama.

Bisa jadi sahabat…
Iman ini terserak dari jalan panjang menuju surga itu.
Namun karena sebab engkau digerakan oleh Allah,
Kaupun dengan kuat menggenggam tanganku,
Tak sedetikpun kau rela kehilangan insan yang
ingin kau besemai di jannah Nya.

Semoga dalam takdir dekapan ukhuwah kita,
Pertengkaran sebesar apapun selalu terkalahkan
Oleh ikatan ukhuwah di atas iman kita.

“Dikutip dari tulisan Uztad Salim A. Fillah dalam Teladan Rasul”
Senin, 07 Desember 2015 0 komentar

HANYA ITU KAWAN…..



Aku tak meminta banyak dari mu, kawan…
Sekali ini aku ingin kau dengarkan
Dengarkan keluh ku,
Dengarkan isi hati ku,
Dengarkan kerisauan ku,

Aku tak berharap banyak dari mu, kawan…
Sekali ini aku ingin berharap
Berharap untuk mengerti,
Berharap untuk peduli,
Berharap untuk solusi,
 
;