Pada jaman dahulu tinggalah seorang
pangeran yang ganteng dan unyu-unyu. Dia merupakan pangeran ke 301 dari negeri
entah berantah di pesisir sebuah pulau nan indah bak surga. Pangeran itu
sedikit manja kepada sang ayah. Apa yang dia minta harus selalu dituruti. Minta
istri yang cantik, sang ayah langsung membawakan bidadari dari negeri salak.
Minta gadget yang canggih maka sang ayahanda langsung memutar mesin waktu untuk
kembali ke abad 21. Begitu seterusnya. Ehhh…. (Ini kok ceritanya jadi nglantur
si ?. Emang apa hubungannya antara pangeran dan kos kuburan ?).
Hahaha…. Gak da hubungannya emang, tapi
yang diibaratkan pangeran di kos kuburan adalah seorang Alan (woyyy turunin
gue. Gue terbang nihh !!). Ya Alan adalah seorang pangeran kesiangan dari kos
kuburan. Pangeran yang selalu bercermin dan bilang bahwa “Gue paling ganteng
yah diantara kalian”. Gubrakk. Namun ya konsukensinya dilempari motor, kulkas,
piring, gelas, emas batangan klu ada (lengkap amat tu kos) sama anak-anak kos
kuburan yang lain. Pada suatu hari ia mempunyai impian untuk memebeli sebuah
jam yang sangat eksklusif dan fantastis bombastis cetar membahana. Harganya
lumayan wow bagi kebanyakan anak kos yang lain. Hasrat itu terjadi ketika Alan
sedang berjalan-jalan di distro langganannya bersama Ryan.
“Sumpeh yan, Gue, Mupeng banget sama nih
jam” Kata Alan sambil menunjuk jam dan menatapnya dengan penuh mesra.
“Beli lah, klu pengen” jawab Ryan ketus
sembari memilih topi yang mau di belinya.
“Wahh gue bakal nabung dulu lah”
“Nabung… biasanya lu ngrengek minta
bokap”
Jam branded itu seakan melambai lambai,
memanggil alan untuk bisa memakainya dan di pamerkan ke pacar nya juga ke
personil kos kuburan yang lain. Gara-gara jam itu sesampainya kos, dia gak bisa
tidur 7 hari 7 malam (Lebay amat, sumpe !). Ia selalu memikirkan bagaimana
caranya dia bisa mendapatkan jam itu dengan keringat dan tetes darahnya.
Hajarrrr !!.
“pokoknya
gue harus bisa dapatkan jam itu. Harus !!” Batin Alan
seraya matanya melotot-lotot mirip sinetron Indonesia jaman sekarang (Wuideihh…
Ketauan ya… sering nonton sinetron?).
***
Karena tekat yang sangat kuat dan
menggebu-gebu untuk memiliki jam branded itu. Dengan segenap tenaga, pikiran
dan lainnya maka Alan pun melakukan aksinya. Ia mencoba melobi ayahnya untuk diberi
modal membeli jam tangan itu. Namun malangnya nasib ini anak ayahnya menolak
dengan keras. “Kemaren kan habis ayah beliin BB, masa sekarang minta jam” ujar
ayah nya. Mungkin ayah nya pengen nimpuk ni anak, masa mintanya yang aneh-aneh
bukanya kuliah yang bener. Tapi anak kesayangan masa iya dibiarin lecet. Klu
perlu diasuransikan !.
Melobi ayahnya gagal, maka Alan gak
habis akal. Ia melobi kakak nya yang sudah kerja di Jakarta. Dan itu berhasil
cuy. Ia mendapatkan Rp. 200.000. Horee tepuk kaki pake kepala (maksudnya ?).
Sekarang Ia tinggal menumpulkan uang
Rp.250.000 lagi agar bisa mendapatkan jam branded itu. Tanpa pikir panjang,
selama 2 minggu lamanya ia menyisihkan uang jajan dan uang buat pacaran. Selama
itu dia hanya nyeduh dan pacarannya gak ke café atau ke mall. Ke angkringan
cukup (aduhh kasian….). Tapi perjuangan dia selama 2 minggu nyeduh tu gak
sia-sia. Buktinya uang nya bisa terkumpul.
“Jo km nanti ada acara gak ?” Tanya Alan
bau-baunya mau mengajak pergi.
“Hah.. lho tanya nya kayak mau ngajak
gue kencan.” Jawab Jonathan curiga
“Idihh kencan ma lu, mending gue kencan
ma kambing !. Bukan gitu klu lu gak ada cara temenin gue ke distro ya” Kecaman
dan Rayuan Alan pada Jonathan
“Ngapain lu ke sana”. Gila ini
pertanyaan sebenernya gak mutu banget. Umpamanya orang pergi ke distro tu
mestinya mau beli baju, celana, topi atau sejenisnya.
“Emang klu lu ke distro mau ngapain?”
Alan balik nanya.
“Gue gak pernah ke distro” Jawab Jo lugu
banget. Gubrakkk. Ia si percaya klu Jonathan gak pernah ke distro. Dia kan klu
beli baju nunggu diskonan dept store. Dasar cowok diskonan !.
“Idihh.. kampungan sumpah. Gue
tenggelemnin juga lu di selokan mataram”
“Sadiss !!”
“Mau gak ?”Tanya Alan memastikan
“Ok lah…” Jo pasrah
***
Horee.. tu pangeran kesiangan akhirnya
bisa beli jam branded. Mahal lagi. Tapi agak meragukan itu jam asli atau KW
alias tiruan abal-abal.
“Lu yakin beli jam ini” Tanya Jo ragu
sambil menunjuk ke arah jam yang akan dibeli Alan.
“Iya lahh… gue udah mupeng sama jam ini
3 minggu yang lalu”
“Wuidihh… Dasar Ababil !”
Plakkk tu kepala kena jitak Alan. Dia
paling sebal klu di bilang anak ababil. Tapi ada benernya juga kok.
“Ini Asli apa KW si?” Tanya Jo lagi
masih ragu
“Itu KW super, di bawahnya asli” Alan
menjelaskan
“ohh ada ya KW super segala. Hati-hati
lho ntar kaya raket gue lagi”
“ahhh enggak bakalan….” Ujarnya PD atau
lebih tepatnya Ke PD an.
Jam branded seharga Rp. 450.000 itu
akhirnya kebeli juga. Dengan hasil keringat nyeduh dan ngrampok kakaknya. Itu
jam tiap hari dielus-elus. Ho ho pacarnya aja sampai cemburu. Tibalah jam itu
saatnya dipamerkan ke personil kos kuburan yang lain.
“Temen-temen ku yang ganteng, ini liat”
Kata Alan kepada personil kos kuburan sambil menunjukkan tangannya.
“wuidihh, Jam branded cuy” sahut Mansyur
heran (heran si heran tapi tu muka biasa aja kale !!)
“HaHaHa” Alex terkekeh
Waduh ini anak Cuma terkekeh ada apakah
gerangan ?. Sambil terkekeh Ia berlalu mengambil sesuatu ke dalam lemarinya.
“Nih…gue juga punya” Alex gak mau kalah
“ahh paling jam 30 ribuan” ujar Alan
lebih gak mau kalah
Terjadilah sebuah percekcokan,
perdebatan sengit antar pemilik jam. Sementara personil kos yang lain yang
hanya memiliki jam dinding atau jam weker menanggapi perdebatan itu dengan
biasa dan dengan main PES. Debatan antara jam Alex yang banded seharga 250 ribu
dan jam Alan yang harganya 450 ribu.
“Berani gak lu jam kita direndem diair
Selama 10 menit ?” tantang Alan
“Berani… Ayo” Alex menerimanya dengan
lapang dada.
“Tapi kalau jam lu mati jangan salahin
gue ya !” Ujar Alex lagi
“Ok deal”
Yang jadi juri adalah Rahman. Si Mr cuex
ini mencoba menjadi juri yang adil terhadap dua rekannya. Sementara personil
kos kuburan yang lain pada kebingungan mau dukung siapa. “Yang penting dukung
yang sering nraktir aja” celetuk Mansyur.
Jam yang tanpa dosa tanpa salah apa-apa.
Ibarat bayi yang baru lahir malah jadi korban kebengisan para pemiliknya. Yah
mudah-mudahan amalnya diterima disisi Tuhan (nah lho). Sepuluh menit berlalu.
Tak terjadi apapun terhadap kedua jam branded beda harga itu. Syukurlah kalau
sehat wal afiat. Yang gak sehat mungkin para pemiliknya alias stress akut.
Sebenernya antara Alex dan Alan mereka tu jantungnya mau copot. Berharap cemas
gak mati tu jam mereka. Setelah 10 menit muka mereka berdua kembali sumringah.
Tertawa keras ala kos kuburan pun tercipta.
“Woyy jangan keras-keras ketawanya,
Brisikkk !!!… mau gue gorok apa !” Suara bang Richard menenggelamkan tawa
mereka. Ya iyalah secara jam 1 malam bukanya pada belajar malah pada ngributin
jam.
***
2 hari kemudian ada yang aneh pada muka
alan saat personil kos kuburan berkumpul di base
camp lebih tepatnya kamar Alex.
“Kenapa tu muka di tekuk?” Tanya Danu
simple
“ehmm… jam gue” jawab Alan lesu
“kenape jam lu ?, laku ?” Tanya Jo
ketika melihat ke tangan Alan sudah kosong.
“Jam gue Mati” Kata Alan tambah lesu,
lunglay, lemah dan sebangsanya
“Apa ….?” Kata Personil kuburan serentak
Sebenernya mereka ingin pada ketawa tapi
melihat muka Alan yang tertegun tak bergairah maka demi kesetiakawanan kos
kuburan mereka urungkan niat tersebut.
“kok bisa sih, jam gue sehat wal afiat
aja tuh?” Tanya Alex memastikan.
“Mungkin tu jam emang bukan KW super”
Alan pasrah
Dan seketika itu kamar Alex dan Kos
kuburan berduka.
Hening………………………….
0 komentar:
Posting Komentar